Selasa, 15 September 2009

Revolusi Amerika

REVOLUSI AMERIKA

Jauh sebelum kedatangan orang eropa, Amerika telah dihuni oleh penduduk asli yang berasal dari Asia. Mereka adalah suku Maya (mendiami Amerika Tengah), Aztecs (mendiami sekitar Meksiko), Inca (mendiami daerah Peru), Chibca (Amerika Selatan) dan Aphace, Sioux, Cheyene (mendiami Amerika Utara). Mereka telah memiliki peradaban yang cukup tinggi pada zamannya.


Bangsa Eropa pertama menjamah benua ini adalah bangsa Viking pada tahun 981 M dipimpin Erik MErah (sampai Groeland) 1003 M dipimpin Korlsefni (sampai Nova-Scotia). Akan tetapi mereka dating sebagai bajak-bajak laut yang mengembara untuk mencari makan bukan mencari tanah jajahan.

Secara umum yang dianggap penemu benua Amerika adalah C. Collombus bangsa Spanyol yang melakukan pelayaran pada tahun 1492 M. terhadap penduduk asli yang dijumpai beliau menyebutnya suku Indian (karena dianggapnya negeri itu negeri India). Daerah –daerah yang mereka temukan dari Mexico, Amerika Tengah hingga Selatan menjadi jajahan Spanyol, kecuali Brazilia yang jajahan Portugal. Daerah amerika utara yang belum dikuasai Spanyol dan Portugal pada Abad ke 17 menjadi rebutan bangsa Inggris, Perancis, dan Belanda.

Sejak ditemukannya benua Amerika oleh para penjajah Eropa mulai terjadi emigrasi menempati daerah-daerah baru di benua tersebut. Pada awalnya emigrasi itu didorong oleh factor agama dan politik namun kemudian pada abad ke 18 dan 19 banyak orang-orang Eropa berpindah ke Amerika karena ingin mencari penghidupan yang lebih layak (factor Ekonomi).

Era kolonisasi di Amerika Utara dimulai sekitar akhir abad ke 17. Koloni Inggris yang pertama adalah Jamestown di Virginia daerah ini makmur karena tambangnya. Pada awalnya antara satu koloni dengan koloni yang lainberdiri sendiri-sendiri, mempunyai aturan sendiridan memiliki pelabuhan yang langsung berhubungan dengan eropa. Jadi koloni-koloni itu merupakan daerah-daerah yang merdeka.
Keadaan ekonomi koloni makin lama makin baik. Mereka mendirikan sekolah-sekolah hingga ke tingkat perguruan tinggi dan pada tahun 1704 M. Boston telah mampu menerbitkan surat kabar pertama.

Melihat perkembangan koloni-koloni cukup baik mulailah Inggris mencampuri urusan-urusan koloni yang menyangkut gubernur, hakim, dan membuat aturan-aturan yang tepatnya untuk keperluan Inggris. Inilah merupakan bibit awal konflik antara pemerintah Inggris dengan koloni-koloni di Amerika Utara.
Pada tahun 1765 M. Inggris menerapkan berbagai undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act (bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh). Para koloni menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation” (tak ada pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntuk agar mereka mempunyai perwakilan di parlemen Inggris.

Kelompok penentang yang paling radikal adalah Sons of Liberty pimpnan Samuel Adams. Pada tahun 1773 mereka meletupkan aksi “The Boston Tea Party” yang menjadi pemicu terjadinya perang kemerdekaan Amerika.
Perang Kemerdekaan Amerika berlangsung antara 1774-1783 M, disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
Orang amerika sangat mencintai kebebasan, sedangkan Inggris menganggap sebagai jajahan dalam arti yang kolot.
Inggris memonopoli perdagangan Amerika.
Inggris membebankan berbagai pajak yang berat.
Orang amerika menempatkan the di tiga buah kapal Inggris di Boston
Para koloni bersatu membentuk milisi di bawah pimpinan George Washington, mereka mendapat bantuan dari Perancis dan Spanyol.
Perang tersebut dimenangkan oleh Amerika, dan penjajahannya diadakan di Paris 1783 berisi antara lain “Inggris mengakui kemerdekaan USA”.
Pada saat perang berlangsung, para politusu Amerika dari 13 koloni mengadakan pertemuan dan membicarakan masa depan Amerika. Oleh Thomas Jefferson pernyataan kemerdekaan itu diberi nama “Declaration Of Independence”. Declaration of Independence ditandatangani 56 politisu dari 13 koloni dan dibacakan pada tanggal 4 Juli 1776 di Philadelphia.
Deklarasi tersebut secara tegas menyatakan pemisahan diri. Koloni-koloni Amerika dari Inggris dan Menjunjung tinggi hak-hak dasar manusia.

Guna mencari dukungan diutuslah Benjamin Franklin untuk menjadi duta keliling Eropa seperti ke Portugis dan Spanyol, hingga bantuan mengalir tidak hanya berupa moril melainkan senjata dan tentara.
Sidang pada wakil 13 koloni dilanjutkan kemudian untuk membicarakan kelengkapan Negara Amerika, atas usul Thomas Jefferson Negara baru itu diberi nama The united States of Amerika (USA). The star spangled Banner di terapkan sebagai lagu kebangsaan dan Washington DC sebagai pusat pemerintahan.
Pada tahun 1800 M ketika Presiden Thimas Jefferson, USA telah berjumlah 50 negara bagian. Ke-50 negara bagian disimbolkan dalam jumlah bintang pada bendera di tiga belas baris yang merupakan 13 koloni pendiri USA. Bendera USA itu dieri nama Star and Strips.
Sejak tahun 1800 M USA berusaha membulatkan wilayahnya dan membersihkan diri dari pengaruh eropa. Pada tahun 1803 M Lousiana dibeli oleh Perancis, 1819 M Florida dibeli dari Spanyol, 1845 Texas diduduki, 1846 Oregon direbut dari Inggris, 1848 California diambil dari Mexico dan Alaska dieli dari Rusia 1867. Dengan demikian USA memiliki wilayah yang sangat luas di benua Amerika seperti yang kita lihat sekarang.

Dampak revolusi Amerika sangat luas dan memiliki arti penting bagi umat manusia. Revolusi Amerika tidak hanya memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan, penghormatan hak asasi manusia melainkan juga upaya menentang imperialisme kolot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar